Tips Membeli Rumah: Cek Hal Ini Agar Tidak Tertipu Developer Nakal

TIPS MEMBELI RUMAH

Membeli rumah merupakan salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup. Karena itu, setiap calon pembeli wajib berhati-hati dan melakukan pengecekan secara menyeluruh sebelum menandatangani surat perjanjian. Banyak kasus di mana konsumen dirugikan oleh developer nakal—mulai dari keterlambatan pembangunan, sertifikat yang tidak jelas, hingga rumah yang tidak sesuai spesifikasi. Untuk menghindari hal-hal seperti ini, berikut tips membeli rumah yang wajib Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli.

Tips Membeli Rumah Agar Tidak Tertipu Developer Nakal

1. Cek Legalitas Developer

Langkah pertama dalam tips membeli rumah adalah memastikan legalitas pengembang atau developer. Jangan mudah tergiur dengan harga murah atau promosi besar-besaran. Pastikan perusahaan developer memiliki izin usaha yang jelas, terdaftar di asosiasi pengembang resmi seperti REI atau Apersi, dan memiliki rekam jejak proyek yang baik.
Anda bisa mencari informasi ini melalui internet, media sosial, atau menanyakan langsung ke konsumen lain yang pernah membeli rumah dari developer tersebut. Developer yang kredibel biasanya memiliki kantor resmi, situs web profesional, dan transparan terhadap setiap proyek yang dikerjakannya.

2. Pastikan Status Tanah dan Sertifikat

Salah satu hal paling krusial yang sering diabaikan calon pembeli adalah status tanah. Sebelum melakukan transaksi, pastikan tanah tempat rumah dibangun berstatus hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) yang sah dan tidak dalam sengketa.
Mintalah salinan sertifikat dari developer dan lakukan pengecekan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat untuk memastikan keasliannya. Hindari membeli rumah yang status tanahnya masih “proses balik nama” atau “dalam pengurusan,” karena berisiko tinggi jika proyek tidak selesai.

3. Cek Perizinan Pembangunan

Selain sertifikat tanah, Anda juga perlu memeriksa izin-izin pendukung lainnya. Developer yang profesional wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), izin lokasi, serta izin site plan dari pemerintah daerah.
Dokumen-dokumen ini menjadi bukti bahwa pembangunan dilakukan sesuai aturan dan aman dari masalah hukum di kemudian hari. Jika developer tidak bisa menunjukkan izin tersebut, sebaiknya Anda berpikir dua kali sebelum membeli.

4. Tinjau Lokasi dan Fasilitas

Salah satu tips membeli rumah yang sering diremehkan adalah survei langsung ke lokasi. Jangan hanya mengandalkan brosur atau foto dari media sosial. Lihat langsung kondisi jalan, drainase, lingkungan sekitar, serta akses ke fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
Pastikan lokasi bebas banjir, dekat dengan infrastruktur penting, dan memiliki nilai investasi yang baik ke depannya. Selain itu, amati juga kualitas pembangunan rumah contoh (show unit) dan bandingkan dengan unit yang akan Anda beli.

5. Periksa Spesifikasi Bangunan

Banyak developer menjanjikan kualitas tinggi di brosur, namun realitanya jauh berbeda. Maka dari itu, sebelum menandatangani perjanjian, minta spesifikasi teknis bangunan secara tertulis.
Perhatikan material yang digunakan seperti jenis pondasi, struktur dinding, atap, hingga finishing interior. Jangan ragu menanyakan detail seperti jenis keramik, cat, atau sanitasi yang digunakan. Developer yang terpercaya akan dengan senang hati memberikan penjelasan secara detail dan transparan.

6. Tinjau Skema Pembayaran dan Perjanjian

Tahap ini juga tidak kalah penting. Dalam tips membeli rumah, banyak pembeli yang sering lalai membaca perjanjian jual beli dengan teliti. Padahal, di sinilah banyak jebakan tersembunyi dari developer nakal.
Pastikan semua ketentuan seperti harga, jadwal pembayaran, waktu serah terima, dan denda keterlambatan tertulis dengan jelas. Jangan lupa memeriksa apakah dana yang Anda bayarkan masuk ke rekening escrow atau langsung ke developer. Rekening escrow lebih aman karena dana baru bisa dicairkan setelah developer memenuhi kewajiban tertentu.

7. Lihat Rekam Jejak dan Ulasan Konsumen

Sebelum membeli, cari tahu proyek-proyek yang pernah dikerjakan oleh developer tersebut. Apakah selesai tepat waktu? Apakah pembeli sebelumnya puas dengan kualitas rumahnya?
Anda bisa mencari ulasan di media sosial, Google Review, atau grup komunitas properti. Jika banyak laporan negatif atau keluhan serupa, sebaiknya cari alternatif developer lain yang lebih terpercaya.

8. Gunakan Bantuan Profesional

Jika Anda masih ragu, tidak ada salahnya menggunakan jasa notaris, agen properti, atau konsultan hukum untuk membantu meninjau dokumen dan memastikan semua proses berjalan sesuai hukum.
Langkah ini bisa membantu Anda menghindari kesalahan fatal dan memberikan rasa aman sebelum mengambil keputusan besar.

Kesimpulan

Membeli rumah memang bukan hal yang mudah. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar Anda tidak terjebak oleh developer nakal. Dengan menerapkan tips membeli rumah di atas—mulai dari memeriksa legalitas, mengecek sertifikat, hingga memahami isi perjanjian—Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa investasi hunian yang dilakukan benar-benar aman.

Jika Anda mencari hunian dengan developer terpercaya, Arsaland Property hadir sebagai pilihan tepat. Sebagai pengembang berpengalaman, Arsaland selalu mengutamakan legalitas, transparansi, dan kualitas pembangunan. Setiap proyek dikerjakan dengan penuh tanggung jawab dan diawasi secara profesional agar konsumen mendapatkan rumah impian yang aman dan nyaman.

đź’ˇ Temukan berbagai pilihan rumah subsidi dan komersil terbaik di Medan dan sekitarnya bersama Arsaland Property.
Kunjungi arsalandproperty.com dan wujudkan hunian impian Anda bersama developer terpercaya!